Posts

Showing posts from October, 2018

Menelaah Pengetahuan, Sembari Melihat: 'Apa Sebenarnya Ada?"

‘TAHU’ DAN ‘PENGETAHUAN’ Manusia adalah mahluk sempurna. Ia dibekali akal, hati dan indera untuk menjelma sebagai mahluk yang paling berpengaruh di muka bumi ini. Inovasi tiada henti dan muncul dari asahan ketiga kreasi potensi tersebut, telah menghasilkan kebudayaan dan peradaban yang sangat kompleks. Tapi pertanyaannya, dari manakah hasrat berpengetahuan itu datang hingga kita sampai pada peradaban dan kebudayaan di abad pogresivitas dan degradasitas abad 21 ini? Jawaban sederhananya: rasa ingin tahulah yang membuat manusia mengetahui apa yang sebelumnya ia tidak ketahui, karena sudah jadi fitrah manusia untuk ingin tahu terhadap segala realitas, sewaktu dilahirkan tidak memiliki pengetahuan apapun. Itulah mengapa Aristoteles mengatakan bahwa “setiap manusia, kodratnya adalah ingin tahu” . Itu pula yang menyebabkan mengapa Socrates sampai hati berkata “saya tidak tahu apa-apa, satu-satunya yang saya ketahui adalah saya tidak tahu” . Juga rasa kagum terhadap apa yang ing

Pulang, Karya Leila S. CHudori

“Aku ingin pulang ke rumahku, Lintang. Ke sebuah tempat yang paham bau, bangun tubuh, dan jiwaku. Aku ingin ke Karet.” [Kata Dimas Suryo kepada anaknya, Lintang.]   Leila S. Chudori memang dahsyat memainkan emosi pembacanya. Dibuka dengan latar ketika pecahnya prahara G30S–65 (dan ditutup dengan meledaknya demonstrasi 1998), Leila tidak menampilkan sejarah dalam legitimasi benar dan salah, melainkan tentang bagaimana sejarah membentuk kemanusiaan manusia: pada mereka yang dituduh pengkhianat negara dan atau simpatisan Komunis, serta tanggungan dosa turunan bagi anak mereka yang dituduh PKI yang bahkan belum lahir. Peristiwa pecahnya G30S–65 dalam buku sejarah Indonesia memang menjadi sejarah paling kelam sekaligus yang paling kabur. Itulah mengapa secara pribadi, dalam Bincang Buku ini, tidak ingin membahas sejarah dalam benar–salah, melainkan membahas bagaimana Leila memaparkan efek dari sejarah tersebut. Toh, bagaimanapun juga novel tetap karya fiksi. Tapi yang jelas, melalui