Posts

Showing posts from March, 2018

Sajak Bual: Persimpangan Jalan Himpunan

Pada pengujung waktu di persimpangan jalan Himpunan, kau tak pernah tahu jika bahasaku telah tertinggal. Tertinggal bersama rasa ingin tahuku tentangmu. Makin hari, makin subur rasanya bunga-bunga itu. Tumbuh bersama angan dalam semua kemungkinanku denganmu. Awalnya biasa saja. Tak merasakan apapun. Tak ada istimewa.  Tak ada spesial juga tentunya. Tapi siapa yang bisa melawan hati? Hati adalah hati. Bukan akal yang berlogika. “Hidup memang sederhana,” begitulah petulah pijak. Tapi bagaimana menyederhanakan hati manusia –cinta? Lambat laun semua berubah, seperti ada yang lain. Tentu kelainan ini bukan karena negara api telah menyerang. Lain, ini memang lain. Ini seperti sebuah fatamorgana. Saat kau mendekat, sesuatu itu langsung menghilang. Diam, adalah kata yang tepat untuk menggambarkannya. Karena secara diam, bayanganmu menyusup perlahan, menyelinap ke dinding hati yang dulu pernah sempat terjamah, dan tanpa beradab merajut serpihan kasih dari benang cinta yang telah l...