Kecabulan Senja: Islam Tanpa Bercinta
Petang belum tiba ketika Laila mengadu hamil ke Andrian. Sedang Andrian masih asik memandangi senja yang menggantung di langit sore, sembari membayangkan senja b erwarna keemas-emas dan jingga dengan pikirannya yang cabul: Betapa nikmat dan romantisnya bercinta di bawah senja, dimana tubuh yang menyatu dalam gairah, menjadi siluet yang remang sebelum dijemput oleh gelap yang menyedihkan, ucapnya lirih. Laila yang mendengar tampak tak percaya dan kaget. "Andrian, kau sudah cabul sejak dalam pikiran", kata Laila menjawab kekagetannya dengan kalimat ketus. Tapi, Andrian masih saja diam, tak hiraukan Laila yang datang mengadu hamil. Pikirannya masih melayang pada kala itu, dalam kecabulan senja. Kala jemari-jemari menyapu setiap inci dari bagian tubuh Laila, kemudian mendesah dalam kenikmatan bercinta. Bercinta di bawah senja. Selain Laila dan Andrian, satu lagi teman mereka, namanya Ridho. ~~~**~~~ Ridho anak dari kepala desa. Anak yang begit...