Komi FTI UII 16-17

Warisan cita-cita, takdir waktu dan impian manusia 
adalah hal yang tidak akan pernah berakhir selama manusia masih mencari arti kebebasan. 
(Gol D. Roger) 

Ahad, 07 Mei 2017, tepat pada pukul 13.00 lebih sedikit di bagian waktu Indonesisia barat, bertempatkan di Villa Ayah-Bunda Kaliurang KM 24, Pengurus HMI Komisariat FTI UII periode 2016-2017, yang dipimpin oleh M. Ridho Juliantama selaku Ketua Umum, telah dinyatakan demisioner sebagai pengurus. 

Keriangan muncul seketika dari segenap pengurus setelah dinyatakan demisioner. Selepas itu bersalaman satu sama lain sebagai bentuk aspirasi kami kepada mereka selama mengabdi satu periode. 

Tentu sebelumnya, sebelum merasa riang itu, para pengurus mengucapkan rasa terima kasih dan permohonan maaf bila ada kesalahan dan kekurang-amanahan dalam melaksanakan roda kepengurusan selama periode 2016-2017, di Komisariat FTI UII.

Memang terbilang tak mudah menjadi roda penggerak dalam struktur kepengurusan HMI, kata Ketua Umum Komisariat FTI UII periode 2016-2017. 

Hal itu, tidak mudahnya, dikarenakan tanggung jawab setiap pengurus atau kader terhadap kehistorisan HMI itu sendiri. Mengingat, sejak kelahirannya pada tahun 1947, HMI telah melewati beberapa dinamika zaman. 

Mulai dari keterlibatannya HMI pada revolusi kemerdekaan dengan turut dalam pengusiran penjajah. Terlibat aktif dalam perumusan identitas kebangsaan. Hingga menjadi korban represivitas rezim Orde Baru yang memaksakan asas tunggal Pancasila, dan banyak lainnya.

Tapi kita tahu bersama, kata Ketua Umum, bahwa ketidak-mudahan dalam menggerakkan roda amanah itu, bukanlah menjadi pesoalan bagi kader HMI yang militab. Karena kader HMI tidak pernah takut dalam berkompetisi. Kader HMI, bukan kader dengan tipikal manusia lembek yang mudah tergerus oleh romantisme masa lalu sejarah HMI, dan lainnya. 

Serta kader HMI bukan kader dengan pribadi pemalas dan penikmat. Tetapi, kader HMI adalah pribadi bersemangat, penentang keras, dan tidak ragu dalam mendialektikakan gagasan untuk HMI yang lebih baik. 

Sebagai bentuk pendialektikaan gagasan dari Komisariat FTI UII periode 2016-2017 itu, pengurus mengangkat tema kepengurusan; Meningkatkan Basis Keilmuan dan Keislaman Dalam Diri Kader Guna Menjawab Problematika Keumatan. 

Tema kepengurusan yang mengambil turunan dari Tema HMI Cabang Yogyakarta ini, adalah pengupayakan dari kawan-kawan pengurus dalam meningkatkan sikap keilmuan kader yang berbasis teknologi, sebagai reaksi atau refleksi hakekat teknologi secara filosofis dengan berlandaskan nilai-nilai keislaman dalam menjawab problematika keumatan.

Kami tahu, dalam suatu perjuangan amanah untuk mencapai Tema dan Amanah GBPK Rapat Anggota Komisariat tahun lalu, tentu banyak lika-liku yang menghadang pengurus. 

Namun dengan tekad dan keyakinan yang kuat, bahwa perjuangan di HMI adalah perjuangan mulia yang selalu mencari ridho Allah SWT dalam setiap tindakannya, pengurus selalu mencoba membuat barisan kokoh nan kuat, yang tak lapuk dihujan dan tak lekang dipanas demi sebuah amanah. 

Kami sebagai peserta sidang memang menyadari bahwa pencapaian pengurus kuranglah maksimal. Tapi bukan jelek, hanya kurang maksimal. 

Tetapi, bukankah di Khittah Perjuangan juga telah disebutkan, bahwa perjuangan bagi seorang muslim yang diutamakan bukan bagaimana Ia mencapai keberhasilan dan menghindari kegagalan, namun bagaimana Ia dapat bertahan untuk terus berjuang. (Khittah Perjungan Hal 17).  Dan dari sanalah kami melihat kinerja mereka selama satu periode, selain dari keobjektifan.

Terima kasih, mungkin hanya kalimat ini yang bisa kami sampaikan selaku perwakilan dari keluarga besar Komisariat FTI UII kepada kalian, pengurus periode 2016-2017, yang telah mengabdikan dirinya di Komisariat kita tercinta, HMI Komisariat FTI UII. 

Sebagaimana yang dikatakan pula oleh Ketua Umum, bahwa di HMI, adalah bagaimana cara kita bisa memberi, bukan meminta. Tentu ini bisa dibilang doktrin. Tapi dari doktrin itulah perkaderan kita berjalan di Komisariat. Terima Kasih. Sekali lagi terima kasih.

Kini, mereka, para pengurus demisioner, telah menjadi daun-daun tua yang telah terjatuh dari ranting pohonnya, dan siap diganti oleh daun-daun yang lebih muda, dengan semangat dan keloyalitas yang baru dan yang harus lebih baik. Regenerasi. 

Dan roda kehidupan pun terus berlanjut, tidak pernah berhenti, demikian pula di organisasi HMI, Komisariat FTI UII, yang meniscayakan pergantian roda kepengurusan selanjutnya. Karena, kita harus ingat pesan dari pemimpin kita, Raja Bajak Laut, bahwa: 

Warisan cita-cita, takdir waktu dan impian manusia adalah hal yang tidak akan pernah berakhir selama manusia masih mencari arti kebebasan. (Gol D. Roger) 

Comments

Postingan Populer

Belajar dari Cu Pat Kay: Siluman Babi Yang Dihukum 1000 Kali Penderitaan Cinta

Contoh Membuat TOR yang Baik dan Benar

Satu Paragraf: Apa Aku Bahagia?

Sekilas Sejarah Penyusunan/Kelahiran Khittah Perjuangan HMI

Absurditas: Bunuh Diri Filosofis