28 Oktober 2023
Pada akhirnya saya tahu letak kelemahan yang
saya miliki. Ternyata saya masih hidup dalam dunia di mana putih adalah putih
dan hitam adalah hitam. Saya masih saja menafikkan bahwa ada abu-abu di antara
kedua warna tersebut. Akibatnya saya selalu saja menjadi korban atau tumbal orang
lain. Atau dengan kata lain, saya masih terjebak dalam ruang idealisme –jika
polos atau bodoh tidak mau saya akui. Kehidupan dunia proyek tidak semudah apa
yang saya pelajari dalam ruang kuliah. Ternyata dunia proyek bukan soal
perencanaan dan pengestimasian resiko semata, tapi penuh dengan intrik, saling sikut,
cari aman dan cari muka. Selain itu apa yang dulu saya yakini bahwa pengalaman
bukanlah tonggak utama membentuk diri ternyata keliru besar. Walaupun pada satu
titik saya masih tetap saja menyakini bahwa pengalaman bukanlah guru terbaik.
Rasionalisme adalah segalanya. Ya, lagi-lagi saya masih apologi.
Comments
Post a Comment