Posts

Showing posts from January, 2020

Catatan SilaturaHMI: Khittah Perjuangan dan Wikho Syadjuri

Mungkin kaca spion kita terlalu besar saat melihat HMI, sehingga yang tampak darinya adalah bayangan masa lalu (sejarah). Atau mungkin, HMI saat ini mengalami kemandekan perkaderan dan perjuangan sehingga bayangan masa lalu di mana HMI saat berada dipuncak kejayaannya yang mampu menelorkan tokoh-tokoh, serta peranannya dalam membangun kemerdekaan, mengangkat senjata mengusir penjajah, dan menjadi korban politik pada rezim Orde Baru itu membuat kita sudah merasa begitu ‘wah’ tanpa ada greget semangat juang lagi mengarahkan HMI ke depan. Khittah Perjuangan pun, dokumen suci yang menggambarkan semangat ideologi HMI, berakhir lebih menjadi suci. Ia hanya dipegang dan dibaca kader saat mereka mengikuti LK II maupun SC. Setelah itu, suci kembali. Perasaan ironis sebenarnya menyelip saat melihat kenyataan ini. Khittah Perjuangan yang harusnya menjadi diskursus intens di kalangan kader, tidak sedikit pun muncul. Akhirnya Khittah Perjuangan seperti air yang menguap di menara langit dan d

Hanya Orang Bodoh, Berhak Jatuh Cinta

Berpuluh-puluh tahun kemudian, saat menunggu datangnya perempuan yang dicintai itu dalam purnama sebagaimana janjinya, Margio jadi teringat kencan pertamanya di suatu malam: berdua mereka menyusuri alun-alun kota dan menonton film. Itu dulu sekali, saat ia kembali menyatakan cintanya kepada perempuan itu untuk kesekian kalinya tanpa lelah dan jengah. “Jadilah kekasihku. Aku tak bisa hidup tanpamu.” Dengan penuh kepastian, perempuan itu menjawab. “Omong kosong!! Bahkan kau masih bisa hidup meskipun dipatok ular.” “Bukti apa lagi yang harus kuberikan?” tanya Margio. “Tunggulah aku di situ, di pohon itu, dalam purnama. Bukankah menunggu adalah bukti cinta? Itupun jika cinta memang ada.” “Apapun yang terjadi, aku akan tetap mencintaimu,” kata Margio dengan penuh keyakinan, dan berjanji. “Percayalah, aku akan menunggu.” -------------------------------------------------- Margio menamai perempuan itu dengan sebutan Si Cantik. Bertemu saat ia masih berumur belasan tahun da