Posts

Showing posts from April, 2025

Sore di Kafe Karangkajen

Hujan baru saja reda di Karangkajen. Udara basah, pohon-pohon berkilauan, dan jalanan kecil masih basah memantulkan cahaya lampu jalan. Di sudut kafe kecil bercat hijau pudar itu, seorang perempuan duduk sendirian. Rambut hitamnya, kini diselingi helai-helai perak halus, dibiarkan jatuh bebas ke bahu. Di hadapannya, secangkir kopi tubruk setengah dingin dan laptop yang layarnya penuh coretan. Namanya Nidah Kirani. Ia mengenakan blouse putih sederhana dan celana kain longgar. Tidak ada make-up mencolok di wajahnya — hanya kulit yang jujur menua, dan mata yang memantulkan ribuan kisah yang tak pernah selesai. Sesekali ia menatap ke luar jendela. Memandang gerimis yang tersisa, mendengarkan suara kehidupan Yogyakarta yang terus berdenyut, seolah mengejek segala idealisme yang dulu ia peluk mati-matian. Di layar laptopnya, terbuka dokumen berjudul "Agama yang Lelah: Catatan Seorang Perempuan". Ia mengetik pelan, jari-jarinya menari dengan ragu tapi mantap: "Aku pernah percay...

Terimakasih, Kini Aku Pulang

Lis,  sudah lama, ya? Suratmu pernah kubaca di malam yang panjang, ketika hujan turun tanpa jeda, seolah ingin menemani perasaan yang entah sedang mencari apa. Aku tidak langsung membalasnya saat itu. Surat itu kusimpan rapi dalam folder kenangan yang tak sengaja kubuka saat mencari sesuatu yang lain — atau mungkin, mencari sesuatu yang pernah membuatku merasa hidup, meski hanya sesaat. Entah kenapa, aku membiarkannya diam begitu lama di sana. Tanpa balasan. Tanpa kata. Tanpa kabar. Mungkin karena waktu itu, aku sadar bahwa tidak semua hal harus dijawab saat luka masih terbuka. Tidak semua perasaan perlu dikejar saat masih tertatih oleh harapan. Tidak semua kisah pantas dilanjutkan hanya karena kita ingin akhir yang berbeda. Aku mengakui, ada hari-hari di mana suratmu terasa seperti senyum yang hangat, tapi juga menjauh. Seperti matahari musim dingin yang hanya menyinari, namun tak menghangatkan. Aku sempat membacanya setengah hati, lalu menutupnya karena tak sanggup menghada...