Posts

Showing posts with the label Esai

Nikita Mirzani, Perempuan Gila yang Kita Butuhkan!

Berbeda dengan Dian Sastro yang dianggap prototipe perempuan ideal oleh Puthut EA, punya karir bagus, selalu tampil menawan dan dapat suami tajir pula; dalam pandangan bualku, Nikita Mirzani tampil beda untuk mensimbolkan diri sebagai perempuan. Pada segi fisik, bagi para pengkhayal Nikita memang tidak bisa disandingkan dengan keaduhaian subhanallah -nya Chelsea Islan dalam mengarungi kehidupan tak berperi ini. Atau dengan Anya Geraldine, the best of woman -nya para jomblo; sejak mereka muntap, merintih dan murtad dari jomblo syari’ahnya saat ditinggal nikah Isyana Sarasvati. Tapi percayalah, meski bagi banyak kalangan Nikita diasosiakan dalam bentuk negatif serta selalu dijadikan objektifikasi bahan keliaran fantasi jari-jemari di kamar mandi, sebenarnya, tanpa mengurai hormatku bahwa dia emang sexy dan ciamik, melampaui prasangka tersebut. Lewat gaya bicara ceplos-ceplos, penuh satire, dan tentu saja bakal terasa pedas dan terasa panas seperti ‘Sambalado’ nya Ayu Ting Ting, ser...

Bukan Huruf, Tapi Buta Data

“Dulu kita mengatakan jika buta huruf adalah ukuran kemunduran. Tapi hari ini, atau berapa tahun kelak, ukuran kemunduran adalah mereka yang tidak mampu membaca data,” ungkap M. Nailul Amani, lulusan Teknik Industri UII 2016, saat mengantarkannya ke Stasiun Tugu Yogyakarta, pulang ke Jakarta. Saya tergugah. Pikiran saya kemudian terlempar pada rentang waktu Januari-Februari lalu. Mengenai anjloknya harga buah naga di kabupaten Jawa Timur yang diakibatkan panen raya. Petani tak bisa menjual buah naga karena harga di pasar terlalu murah. Sialnya, otoritas pemerintah dalam menyikapi kasus tersebut malah menghimbau agar petani buah naga untuk menahan diri menanam buah naga secara bersamaan dan dianjurkan berpindah bisnis ke bidang lain. Andai pemerintah mempunyai big data dan mampu menginterpretasikannya dalam transformasi bisnis, kenyataan mungkin akan bicara lain. Paling tidak, peng-interpretasian big data akan mampu menekan harga dengan memanfaatkan (data) di daerah mana yang siap...

Menelaah Pengetahuan, Sembari Melihat: 'Apa Sebenarnya Ada?"

‘TAHU’ DAN ‘PENGETAHUAN’ Manusia adalah mahluk sempurna. Ia dibekali akal, hati dan indera untuk menjelma sebagai mahluk yang paling berpengaruh di muka bumi ini. Inovasi tiada henti dan muncul dari asahan ketiga kreasi potensi tersebut, telah menghasilkan kebudayaan dan peradaban yang sangat kompleks. Tapi pertanyaannya, dari manakah hasrat berpengetahuan itu datang hingga kita sampai pada peradaban dan kebudayaan di abad pogresivitas dan degradasitas abad 21 ini? Jawaban sederhananya: rasa ingin tahulah yang membuat manusia mengetahui apa yang sebelumnya ia tidak ketahui, karena sudah jadi fitrah manusia untuk ingin tahu terhadap segala realitas, sewaktu dilahirkan tidak memiliki pengetahuan apapun. Itulah mengapa Aristoteles mengatakan bahwa “setiap manusia, kodratnya adalah ingin tahu” . Itu pula yang menyebabkan mengapa Socrates sampai hati berkata “saya tidak tahu apa-apa, satu-satunya yang saya ketahui adalah saya tidak tahu” . Juga rasa kagum terhadap apa yang ing...

The Star Maker

Di bawah bayang-bayang perang yang kelihatannya akan lebih buruk daripada perang Dunia Pertama, penulis fiksi Olaf Stapledon menerbitkan  Star Maker  (1937). Sang Narator dalam cerita ini dikisahkan dapat mengembarakan pikirannya dan memasuki ruang kosmis dengan kecepatan fantastis. Sang Narator bisa bolak-balik antara masa lalu dan masa depan. Memakai kekuatan telepati, pikiran Sang Narator terhubung dengan pikiran makhluk dari jagat lain. Bersama-sama, mereka bertualang melintasi ruang dan waktu dan menyaksikan kehidupan di jagat yang berbeda-beda. Tak ada jagat yang persis sama. Jenis penghuninya pun beraneka rupa.  Ada yang kurang cerdas sehingga tak mampu mengatasi persoalan sehari-hari, ada yang cerdas tapi tidak punya kemauan sosial atau politik, dan ada juga yang terancam musnah oleh kemajuan teknologinya sendiri, atau punah karena faktor lingkungan semisal perubahan iklim. Terlepas dari perbedaan itu, semua ditandai dengan nasib yang sama. Semua sedang menuju keh...

Menyoal Tubuh

Tubuh adalah penjara/makam jiwa (Platon). Tubuh adalah sebuah mesin (Rene Descartes). Saya hidup dalam tubuh saya. Tubuh adalah siapa saya. Saya adalah saya, sebatas tubuh saya (Jean-Paul Sartre). Disamping pikiran dan perasaan, terdapat Sang Penuntun yang lebih agung,... Ia adalah tubuhmu (Friedrich Nietzsche). Tubuh/yang mulai akrab/dengan saya ini/sebenarnya mayat yang saya pinjam... (sajak "Tubuh Pinjaman", Joko Pinurbo). Menyoal tubuh adalah persoalan yang tak ada habisnya selama kita masih bertubuh dan bersetubuh. Siapa aku? Siapa tubuh ini? Apa aku berkuasa atas tubuh ini? Apa aku dan tubuh ini adalah satu? Atau, aku dan tubuh ini adalah dua entitas berbeda dalam penilaian? Jauh sebelum seorang wanita tanpa busana menerobos area Bandara Internasional Supadio membikin geger Indonesia dan viral media sosial (15/1/2017), Spencer Tunick lebih dahulu membikin geger di New York meski tanpa viral di media sosial.  Kala itu Tunick berhasil mengumpulkan puluhan mode...

Sakralnya Selaput Dara Perempuan. Benar, kah?

Image
Malam itu kami membicarakan tentang film: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Topik persoalan yang kami angkat adalah sikap Zainuddin ke Permata-nya: Hayati, yang begitu teramat kejam.“Pantang pisang berbuah dua kali. Pantang lelaki memakan sisa.” Menyelami perkataan Zainuddin. Lantas saya teringat pada satu kisah dari novel yang dikarang Pramoedya Ananta Toer -Bumi Manusia. Ketika itu, akhirnya Minke bisa mempersunting si Bunga Penutup Abad. Tapi, satu penyelasan muncul ketika di malam pertama saat Ia tahu kalau Ia bukan lelaki pertama yang mereguk buah cinta dari Annelies. Dirundung penyelasan dan kecewa, akhirnya Minke bertanya. “Siapa lelaki itu?” Lainnya, jauh sebelum era reformasi dinahkodai Presiden SBY dan Jokowi. Sayup-sayup pernah aku dengar di televisi tentang berita seorang berisinial FH menceraikan Istrinya hanya berapa hari setelah mereka menikah. Persoalannya begitu pelik kata si FH, di mana sang Istri ternyata sudah tak orisinil. Pernah satu badan lembaga melak...